Tuesday 29 September 2015

RUTE PERJALANAN MENUJU MAKAM MBAH ABDULLAH MUDZAKKIR DI LAUT JAWA : REKAMAN VIDEO TEMPAT-TEMPAT YANG DILEWATI DALAM PERJALANAN DARI KOTA SEMARANG


PUTARAN ( U-TURN ) DI UJUNG TIMUR JL. YOS SUDARSO SEMARANG

Peziarah yang keluar dari kota Semarang melalui Jalan Tol dan dari dalam kota Semarang, harus memutar di putaran ini lalu masuk ke Jalan Raya Kaligawe dengan memilih lajur kiri ke arah kota Demak.








RUMAH SAKIT ISLAM ( RSI ) SULTAN AGUNG SEMARANG






GAPURA SELAMAT DATANG DI KOTA DEMAK KOTA WALI





JEMBATAN SUNGAI PURWOSARI DAN GAPURA SELAMAT DATANG DI PANTAI MOROSARI

Jembatan pertama setelah melewati gapura Selamat Datang di Demak Kota Wali adalah Jembatan Sungai Purwosari. Sebelum jembatan Sungai Purwosari ( persis di ujung barat jembatan terdapat sebuah jalan membelok ke arah kiri ) peziarah harus belok kiri kemudian memasuki Gapura Selamat Datang di Pantai Morosari




JEMBATAN DUSUN MOROSARI

Peziarah harus belok kanan melewati jembatan Dusun Morosari untuk menuju jembatan Dusun Pandansari.


 
Bagi peziarah yang menggunakan bus besar ( Bus Pariwisata ) harus berhenti sampai di jembatan Morosari ini. Perjalanan selanjutnya bisa menggunakan jasa ojek sepeda motor atau ojek perahu. Harap berhati-hati ketika memilih naik perahu. Pastikan bahwa angin dan ombak lagi tenang karena bila angin sedang kencang dan ombak cukup besar, maka perjalanan di laut dengan perahu ojek yang berukuran kecil itu sangat mengkhawatirkan.

Di bawah adalah rekaman video ketika ada dua bus Pariwisata berukuran besar berparkir di Jembatan Morosari, menunggu rombongan yang tengah berziarah ke makam Mbah Abdullah Mudzakkir.






JEMBATAN DUSUN PANDANSARI

Peziarah dengan kendaraan roda empat harus memarkirkan kendaraannya di halaman SD Negeri Bedono I, Dusun Pandansari, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, yang berada di sebelah utara jembatan. Perjalanan selanjutnya bisa ditempuh dengan jalan kaki atau naik ojek sepeda motor atau naik ojek perahu.

Harap berhati-hati ketika memilih naik perahu. Pastikan bahwa angin dan ombak lagi tenang karena bila angin sedang kencang dan ombak cukup besar, maka perjalanan di laut dengan perahu ojek yang berukuran kecil itu sangat mengkhawatirkan.







DERETAN RUMAH WARGA DUSUN PANDANSARI YANG BANYAK MEMBUKA WARUNG MAKANAN DAN MINUMAN SERTA DI ANTARA  MEREKA ADA YANG MENYEDIAKAN JASA TITIPAN SEPEDA MOTOR DAN WC UMUM





MELEWATI JALAN TALUT DI TENGAH LAUT





MELWATI JEMBATAN DI DALAM HUTAN MANGROVE




MELALUI JEMBATAN DI TENGAH LAUT
Panjang jembatan kurang lebih 100 meter. Berada di tengah laut dan persis di depan makam

Jembatan Setelah Diperbaiki


Jembatan sebelum Diperbaiki




MAKAM MBAH ABDULLAH MUDZAKKIR

 


Wednesday 21 January 2015

RUTE MENPERJALANAN UJU MAKAM MBAH ABDULLAH MUDZAKKIR DI LAUT JAWA ( BAGIAN - 1 )



Rute Perjalanan Bagian - 1 :
Perjalanan dari Kota Semarang - Jembatan Sungai Purwosari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.

Meskipun makam Mbah Abdullah Mudzakkir di Dukuh Tambaksari, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, itu termasuk wilayah Kabupaten Demak, akan tetapi letak makam tersebut sebetulnya lebih dekat dengan kota Semarang ketimbang dengan kota Demak. Desa Bedono adalah salah satu desa di Kabupaten Demak yang berbatasan dengan  Kota Semarang yang lokasinya berada di kurang lebih 4,75 KM sebelah barat laut "jalan pantura" yang melewati kecamatan Sayung.

Rute perjalanan dari Kota Semarang hingga Jembatan Sungai Purwosari, Sayung, adalah sebagai berikut :

1. Keluar dari dalam kota Semarang.

Ada tiga alternatif untuk keluar dari dalam kota Semarang guna melakukan perjalanan menuju kota-kota lain di timur kota Semarang. 

a. MELALUI JALAN TOL. Keluar di Gerbang Tol "Muktiharjo", jalan lurus ke depan ambil lajur ke Pelabuhan Tanjung Emas. Kira-kira 500 meter setelah meninggalkan Gerbang Tol, akan memasuki Jl. Yos Sudarso ( Jalan Arteri). Melalui putaran ( U-Turn ) yang ada di ujung timur Jl. Yos Sudarso, kendaraan harus memutar balik menuju Jl. Raya Kaligawe ( Jalan Pantura yang melewati kota Semarang bagian timur ). Ketika akan masuk Jl. Raya Kaligawe, pastikan bahwa mobil tidak naik ke "Jembatan Layang Kaligawe" akan tetapi telah memilih lajur sebelah kiri menuju kota Demak.

b. MELALUI JALAN YOS SUDARSO ( JALAN ARTERI ). Jalan Yos Sudarso berawal dari Bunderan Bandara "Ahmad Yani" hingga berpotongan dengan Jl. Raya Kaligawe persis di sebelah timur "Jembatan Layang Kaligawe". Sebelum memasuki Jl. Raya Kaligawe, pastikan lajur yang dipilih adalah lajur kiri yang menuju kota Demak.

c. MELALUI JL. RAYA KALIGAWE. Dulu sebelum ada jalan alternatif semua kendaraan yang keluar dari dalam kota Semarang hanya bisa lewat Jl. Raya Kaligawe. Sehingga setelah memasuki Jl. Raya Kaligawe yang bermula dari sebelah timur "Jembatan Banjir Kanal Timur" tinggal jalan lurus ke arah kota-kota di sebelah timur tanpa ada perpotongan jalan. Kini tidak bisa lagi karena telah dibuat jembatan layang kira-kira 1,5 KM di sebelah timur "Jembatan Banjir Kanal Timur". Jembatan layang tersebut dibangun untuk mengatur perpotongan tiga jalan yaitu : Jalan TOL, Jl. Raya Kaligawe, dan  Jl. Yos Sudarso. Karena adanya perpotongan itu maka di "Jembatan Layang Kaligawe" kendaraan yang keluar dari dalam kota Semarang melalui Jl. Raya Kaligawe, harus belok kiri dan memutar melalui putaran ( U-Turn ) yang ada di Jl. Yos Sudarso seperti yang dilakukan oleh kendaraan yang keluar melalui Jalan TOL.




Keluar dari Kota Semarang. Jl. Yos Sudarso ( Arteri ) akan memotong Jl. Raya Kaligawe ( Jalan Pantura di sebelah timur kota Semarang ) di sebelah timur "Jembatan Layang Kaligawe" ( nampak di atas ). Peziarah harus masuk lajur kiri  ke arah Demak.

2. Memasuki Wilayah Kabupaten Demak

Setelah melakukan perjalanan sepanjang 4,7 KM dari "Jembatan Layang Kaligawe" kendaraan akan memasuki wilayah Kabupaten Demak. Di sana terdapat sebuah "Pintu Gerbang Selamat Datang" yang bertuliskan "Selamat Datang Di Kota Demak Kota Wali".




 Gapura "Selamat Datang di Kota Demak, Kota Wali"( gambar atas ) terletak di 4,7 KM sebelah timur "Jembatan Layang Kaligawe" Semarang.
 
3. Perjalanan sampai di "Jembatan Sungai Purwosari, Sayung.

Kira-kira 1,6 KM dari "Pintu Gerbang Selamat Datang di Kota Demak Kota Wali" perjalanan akan sampai pada sebuah jembatan yaitu "Jembatan Sungai Purwosari, Sayung". Di jembatan yang pertama kali ditemukan  setelah melewati "Pintu Gerbang Selamat di Kota Demak Kota Wali" itu, perjalanan menuju makam Mbah Abdullah Mudzakkir harus belok kiri keluar dari Jl. Semarang-Demak ( Jalan Pantura yang menghubungkan kota Semarang dan kota Demak).



"Jembatan Sungai Purwosari, Sayung" ( gambar atas ), merupakan jembatan pertama di sebelah timur Gapura "Selamat Datang di Kota Demak, Kota Wali" yang berjarak 1,5 KM. Sebelum naik ke jembatan, peziarah harus belok kiri, keluar dari Jalan Raya Semarang-Demak.


RUTE PERJALANAN MENUJU MAKAM MBAH ABDULLAH MUDZAKKIR DI LAUT JAWA ( BAGIAN - 2 )



Rute Perjalanan Bagian - 2 :
Perjalanan dari "Jembatan Sungai Purwosari Sayung" hingga Halaman SD Negeri I Bedono, Pandansari, Sayung.

"Masjid Jami' Purwosari" Sayung, Demak yang berada di seberang "Sungai Purwosari ( Sungai Setro )" dapat meyakinkan bahwa perjalanan peziarah sudah betul sampai di "Jembatan Sungai Purwosari Sayung". Sebelum menaiki "Jembatan Sungai Purwosari Sayung" peziarah harus belok kiri meninggalkan Jl. Semarang-Demak ( Jalan Pantura ) dan masuk Gapura "Selamat Datang di Pantai Morosari". Jarak yang harus ditempuh dari Rute Perjalanan Bagian -2 ini adalah 3,5 KM. Perjalanan sepanjang 3,5 KM itu terbagi menjadi :

1). Perjalanan dari Gapura "Selamat Datang di Pantai Morosari" hingga sampai "Jembatan Dukuh Morosari", Gapura "Selamat Datang Di Pantai Morosari" berada di sisi selatan "Sungai Purwosari"  berseberangan dengan Masjid Jami' Purwosari, Sayung, yang berada di sisi utara sungai. Untuk sampai di "Jembatan Dukuh Morosari" peziarah harus melakukan perjalanan mengikuti "Sungai Purwosari" ke arah pantai sepanjang 3 Km.




Gambar Atas : Gapura "Selamat Datang Di Pantai Morosari"


2. Perjalanan dari "Jembatan Dukuh Morosari" hingga sampai di SD I Bedono. Setelah menempuh perjalanan sepanjang 3 KM  dari Gapura "Selamat Datang Di Pantai Morosari", maka akan sampai di "Jembatan Dukuh Morosari" ( gambar di bawah ). Peziarah harus membelok ke kanan melewati "Jembatan Dukuh Morosari" ke arah utara menuju SD I Bedono, di Dukuh Pandansari, untuk memarkirkan kendaraan. Jarak antara "Jembatan Dukuh Morosari" sampai SD I Bedono adalah 0,5 KM. Sedangkan perjalanan yang harus ditempuh selanjutnya yaitu dari SD I Bedono hingga sampai ke makam adalah 1,25 Km.
 
Rombongan Peziarah dengan "Bus Pariwisata" yang besar hanya bisa sampai di dukuh Morosari.

Karena kondisi jalan yang belum layak untuk dilewati, maka bus-bus besar ("Bus Pariwisata") hanya bisa sampai di dukuh Morosari dan biasanya bus-bus tersebut diparkir di "Jembatan Dukuh Morosari" atau di depan Kantor Kepala Desa Bedono. Selanjutnya para peziarah  bisa meneruskan perjalanan dengan naik ojek sepeda motor. Jarak antara tempat parkir "Bus Pariwisata" hingga sampai ke makam Mbah Abdullah Mudzakkir kira-kira 1,75 KM.
 
Jembatan Dukuh Morosari









Halaman SD I Bedono dipenuhi kendaraan Peserta Khaul Tahun 1435 H / 2014 M

Halaman SD I Bedono dipenuhi kendaraan Peserta Khaul Tahun 1435 H / 2014 M


Kecuali Bus Pariwisata, peziarah dengan mobil bisa sampai di SD I Bedono, Tambaksari.

RUTE PERJALANAN MENUJU MAKAM MBAH ABDULLAH MUDZAKKIR DI LAUT JAWA ( BAGIAN - 3 )



Rute Perjalanan Bagian -3
Perjalanan Membelah Laut

Begitu sampai di dukuh Pandansari, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, para peziarah yang menggunakan kendaraan roda empat harus memarkir kendaraan mereka di halaman SD Negeri I Bedono, karena perjalanan selanjutnya sepanjang 0,85 KM hanya bisa menggunakan sepeda motor atau jalan kaki, dan sepanjang 0,4 KM berikutnya hanya dengan jalan kaki. Keindahan pemandangan yang dinikmati sepanjang perjalanan 1,25 KM menuju makam Mbah Abdullah Mudzakkir itu dapat menuntun para peziarah mengingat kebesaran Sang Penciptanya yaitu Allah SWT.

Perjalanan 1,25 KM itu dapat dikelompokkan menjadi : 1) perjalanan membelah laut; 2) perjalanan melewati hutan mangrove; dan 3) perjalanan 200 meter menuju makam.

Sejak meningalkan tempat parkir mobil di halaman SD Negeri I Bedono, jalan yang dilalui dibangun dengan membuat "talut" dari gorong-gorong yang diisi dengan bahan material bangunan dan dipancangkan di sisi kanan dan sisi kiri jalan. Oleh karenanya jalan yang memiliki lebar 1,5 meter itu bisa disebut "jalan talut". Setelah melewati tempat pemukiman warga sepanjang 100 meter, "jalan talut" itu mulai membelah laut. Para peziarah baik yang berjalan kaki maupun yang naik sepeda motor sangat menikmati keindahan laut selama perjalanan membelah laut yang memiliki jarak tempuh 0,7 KM.

Foto di bawah memperlihatkan keindahan pemandangan laut tersebut.


 


RUTE PERJALANAN MENUJU MAKAM MBAH ABDULLAH MUDZAKKIR DI LAUT JAWA ( BAGIAN - 4 )



Rute Perjalanan Bagian - 4
Perjalanan Melewati Hutan Mangrove.

Setelah melakukan perjalanan membelah laut sepanjang 0,7 KM maka untuk sampai ke makam Mbah Abdullah Mudzakkir para peziarah harus meneruskan perjalanan melewati hutan "mangrove". Jalan "talut" berakhir setelah memasuki hutan sepanjang 50 meter. Di sana sepeda motor harus dititipkan dan melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki melalui jembatan yang dibangun dengan bahan kayu di atas rawa. Meski harus berjalan kaki akan tetapi umumnya para peziarah tidak merasa capai dan bahkan perjalanan di dalam hutan yang biasa disebut "hutan brayo" atau "hutan api-api" yaitu hutan dari tanaman jenis mangrove, suku "Anthaceae", genus "Avicennia", yang panjangnya 200 meter itu terasa amat cepat lantaran keindahan hutan dan bunyi kicauan burung yang tiada henti seolah-olah ikut menyambut kedatangan para peziarah. Perjalanan melewati hutan "mangrove" berakhir ketika sudah sampai di masjid yang kini tengah direnovasi.

Beberapa foto di bawah memperlihatkan keindahan perjalanan di dalam hutan tersebut.